Rabu, 12 Oktober 2016

3 Strategi Dasar Berinvestasi Properti

Banyak orang tertarik berinvestasi di bidang properti karena memang sangat menjanjikan dan menguntungkan. Namun, ada berbagai syarat yang harus dipenuhi agar bisa mendapatkan margin keuntungan yang tinggi.

Bagi para pemula yang belum mengetahui strategi dalam berinvestasi properti, biasanya akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan margin yang lebih. Atau, keuntungannya tak akan sebesar mereka yang sudah paham dengan strategi tersebut.

Strategi yang tepat dan pemilihan waktu yang pas bisa menjadi kunci untuk meraih keuntungan yang maksimal ketika berinvestasi properti. Bagi Anda yang ingin memulai berinvestasi properti, berikut beberapa strategi dasar yang perlu Anda ketahui:
  1. Waktu yang Pas Berinvestasi. Ketika siklus properti sedang berada di bawah, inilah saat yang pas untuk berinvestasi. Sebab, harga properti sedang rendah, dan banyak developer yang memberikan penawaran yang menarik minat konsumen. Di saat seperti itulah, properti berpotensi akan naik sangat tinggi. Namun, tidak semua properti menarik untuk diinvestasikan. Anda harus memperhatikan kredibilitas developer yang punya reputasi dan pengalaman yang baik.
  2. Cek Harga Pasaran. Anda harus mencari tahu harga umum properti di pasaran. Sehingga Anda bisa tahu harga yang semestinya, dan Anda bisa punya patokan ketika melakukan penawaran yang rendah. Selain itu, Anda jangan mudah tergiur dengan penawaran harga yang murah. Sebelum membeli, pastikan bahwa lokasi properti yang ditawarkan berpotensi atau tidak. Misalnya, untuk rumah, pastikan potensi pengembangan jangka panjangnya. Sedangkan untuk apartemen, perhatikan adakah pasar sewanya atau tidak, apakah mahasiswa, karyawan, atau ekspatriat.
  3. Perhatikan Tren Pengembangan. Kesalahan dalam berinvestasi properti ialah terlalu lama menunggu, sehingga akhirnya telat membeli. Setelah harga sudah naik, Anda akan menyesal. Untuk itu, perhatikan tren pengembangan, jika lokasinya berpotensi, tak perlu ragu untuk berinvestasi saat ini, karena nilainya akan jauh meningkat di kemudian hari.

Sumber: finance.detik.com
Tidak ada komentar: